Dakwah Islam di Tanah Jawa
Pada 1258,
kota Baghdad yang selama lima abad menjadi pusat peradaban Islam dibawah
kekuasaan Dinasti Abbasiyah ditaklukan oleh bangsa Tartar, Mongol di
bawah pimpinan Hulagu Khan, kekuasaan Islam Baghdad digantikan oleh
Dinasti Mongolia yang beragama Kristen Nestoria. Hal ini yang
menyebabkan kepemimpinan Islam bergeser di tangan para Ulama. Para Ulama
kemudian bergerak keluar kota Baghdad menuju wilayah Asia Selatan, Asia
Timur dan Asia Tenggara, diantara mereka banyak yang menjadi Saudagar
Islam. Daerah Turkestan, Bokhara dan Samarakand adalah pusat
perkembangan Islam (Maulana Malik Ibrahim berasal dari Samarakand). Pada
masa ini terjadi kelahiran ulama-ulama terkenal diantaranya Imam Bukhori dari
Samarakand. Persilangan pernikahan antara keturunan Arab, Cina dengan
India telah menjadikan “kerumitan” sejarah dalam menentukan asal-muasal
Islam datang ke Indonesia. “Teori Arab” merujuk kepada diantara silsilah
para wali dari jalur laki-laki yang menunjukan Trah Nabi Muhammad SAW, sementara “Teori Cina” merujuk kepada silsilah para wali dari garis perempuan.
Meskipun
sejak tahun 674 M, di Pantai Barat Sumatera sudah ada koloni-koloni
saudagar yang berasal dari negeri Arab, meningkatnya keramaian
perdagangan di pelabuhan-pelabuhan pesisir pantai Sumatera dan Jawa
terjadi pada kurun abad ke-13 dan 14. Sejalan dengan itu, abad ke-13
dalam sejarah Islam di Indonesia merupakan gelombang kedua dari dakwah
Islam yang telah pelopori sebelumnya pada pada abad ke-7 atau masa Khalifah Rasyidiyah.
Intensitas dakwah Islam di tanah Jawa, memiliki beberapa fase perkembangan dinataranya;
Pertama, Dakwah
Islam dilakukan oleh para pedagang Muslim dari Arab, India dan Cina
kepada komunitas masyarakat biasa di pesisir utara pantai Jawa.
Kedua, Dakwah Islam dilakukan secara Akseleratif oleh para Ulama yang terkenal dengan sebutan “Wali Sanga”.
Ketiga,
Dakwah yang dilakukan secara Institusional oleh Negara Islam yaitu
Negara Islam Demak dan Negara Islam Cirebon. Kedua negara ini berhasil
meluluh lantahkan dua kerajaan yang dominan yaitu Majapahit dan
Padjadjaran (Sunda dan Galuh).