Sejarah Kerajaan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini terletak di Jawa bagian tengah, tepatnya di Kota Demak sekarang, propinsi Jawa Tengah. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah sekitar tahun 1500 Masehi. Wilayah Kerajaan Demak kemudian berkembang menjadi kerajaan besar karena letaknya yang sangat strategis, yaitu di dekat pelabuhan dan menghubungkan perdagangan di wilayah timur Nusantara (Maluku dan Makassar) dengan wilayah barat (Malaka). Selain itu, mundurnya kejayaan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur juga mendukung kemajuan perkembangan Kerajaan Demak. Kerajaan Demak merupakan salah satu pusat perkembangan agama Islam di Indonesia, oleh karena itu wilayah ini banyak dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat untuk belajar agama. Kegiatan ekonomi Kerajaan Demak turut maju berkat mobilitas penduduk antar pulau. Penyebar agama Islam sekaligus pendukung berdirinya Kerajaan Demak adalah para wali yang dikenal dengan sebutan Wali Songo. Dalam menyebarkan agama Islam tersebut para wali ini sering menggunakan saran kesenian dalam media dakwahnya, sehingga pada Jaman Kerajaan Demak kesenian wayang berkembang dengan sangat pesat. Salah satu kesenian tersebut adalah wayang kulit. Kesenian Jawa dipadukan dengan budaya Arab sehingga menghasilkan seni budaya Demak yang unik.
Memadukan Budaya Jawa Dan Islam Kehidupan sosial masyarakat Demak telah diatur dengan hukum-hukum yang berlaku dalam ajaran agama Islam. Meski demikian, peraturan tersebut tidak begitu saja meninggalkan tradisi lama sehingga muncul sistem kehidupan sosial masyarakat yang telah mendapat pengaruh agama Islam. Karakter agama Islam yang demokratis dan fleksibel memberikan kesempatan bagi rakyat Demak untuk mengembangkan pekerjaan mereka. Pada awalnya, Kerajaan Demak merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit karena Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak, adalah putra dari Raja Brawijaya V dari Majapahit. Setelah Raden Patah wafat, di digantikan oleh Pati Unus yang dikenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Pengganti Pati Unus adalah Sultan Trenggono. Silsilah penguasa Kerajaan Demak bisa kita pelajari melalui makam keluarga kerajaan yang berada di kompleks Masjid Demak. Sultan Trenggono adalah raja terbesar yang pernah memerintah Kerajaan Demak. Pada masa pemerintahannya, wilayah Demak meliputi seluruh Pulau Jawa, Sumatera bagian Selatan, Kalimantan (Kotawaringin dan Banjar) serta Selat Malaka. Setelah Sultan Trenggono wafat pada tahun 1546 dalam suatu pertempuran di wilayah Pasuruan, Kerajaan Demak mengalami kemunduran. Akhirnya, menantu Sultan Trenggono yang bernama Joko Tingkir berhasil menduduki tahta kerajaan dan memindahkan pusat kerajaan dari Demak ke Pajang.
Demikian Tadi Sedikit ulasan dari kami menganai Sejarah Kerajaan Demak yang merupakan salah satu Kerjaan Di Indonesia yang pernah mengalami kejayaan di masanya. Baca juga ulasan artikel tentang Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan Indonesia Sejahtera.
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini terletak di Jawa bagian tengah, tepatnya di Kota Demak sekarang, propinsi Jawa Tengah. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah sekitar tahun 1500 Masehi. Wilayah Kerajaan Demak kemudian berkembang menjadi kerajaan besar karena letaknya yang sangat strategis, yaitu di dekat pelabuhan dan menghubungkan perdagangan di wilayah timur Nusantara (Maluku dan Makassar) dengan wilayah barat (Malaka). Selain itu, mundurnya kejayaan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur juga mendukung kemajuan perkembangan Kerajaan Demak. Kerajaan Demak merupakan salah satu pusat perkembangan agama Islam di Indonesia, oleh karena itu wilayah ini banyak dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat untuk belajar agama. Kegiatan ekonomi Kerajaan Demak turut maju berkat mobilitas penduduk antar pulau. Penyebar agama Islam sekaligus pendukung berdirinya Kerajaan Demak adalah para wali yang dikenal dengan sebutan Wali Songo. Dalam menyebarkan agama Islam tersebut para wali ini sering menggunakan saran kesenian dalam media dakwahnya, sehingga pada Jaman Kerajaan Demak kesenian wayang berkembang dengan sangat pesat. Salah satu kesenian tersebut adalah wayang kulit. Kesenian Jawa dipadukan dengan budaya Arab sehingga menghasilkan seni budaya Demak yang unik.
Memadukan Budaya Jawa Dan Islam Kehidupan sosial masyarakat Demak telah diatur dengan hukum-hukum yang berlaku dalam ajaran agama Islam. Meski demikian, peraturan tersebut tidak begitu saja meninggalkan tradisi lama sehingga muncul sistem kehidupan sosial masyarakat yang telah mendapat pengaruh agama Islam. Karakter agama Islam yang demokratis dan fleksibel memberikan kesempatan bagi rakyat Demak untuk mengembangkan pekerjaan mereka. Pada awalnya, Kerajaan Demak merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit karena Raden Patah, pendiri Kerajaan Demak, adalah putra dari Raja Brawijaya V dari Majapahit. Setelah Raden Patah wafat, di digantikan oleh Pati Unus yang dikenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor. Pengganti Pati Unus adalah Sultan Trenggono. Silsilah penguasa Kerajaan Demak bisa kita pelajari melalui makam keluarga kerajaan yang berada di kompleks Masjid Demak. Sultan Trenggono adalah raja terbesar yang pernah memerintah Kerajaan Demak. Pada masa pemerintahannya, wilayah Demak meliputi seluruh Pulau Jawa, Sumatera bagian Selatan, Kalimantan (Kotawaringin dan Banjar) serta Selat Malaka. Setelah Sultan Trenggono wafat pada tahun 1546 dalam suatu pertempuran di wilayah Pasuruan, Kerajaan Demak mengalami kemunduran. Akhirnya, menantu Sultan Trenggono yang bernama Joko Tingkir berhasil menduduki tahta kerajaan dan memindahkan pusat kerajaan dari Demak ke Pajang.
Demikian Tadi Sedikit ulasan dari kami menganai Sejarah Kerajaan Demak yang merupakan salah satu Kerjaan Di Indonesia yang pernah mengalami kejayaan di masanya. Baca juga ulasan artikel tentang Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan Indonesia Sejahtera.