Sejarah Kerajaan Tarumanegara
A. SUMBER – SUMBER SEJARAH TARUMANEGARA
A. SUMBER – SUMBER SEJARAH TARUMANEGARA
PRASASTI
Ada tujuh buah Prasasti yang
membuktikan bahwa pada masa yang lalu telah berdiri sebuah kerajaan
(Tarumanegara). Ke tujuh Prasasti itu adalah:
1. Prasasti Ciaruteum / Ciampea
Prasasti ini di temukan di daerah
Ciampea, Bogor. Teppatnya di tepi sungai Ciaruteun. Di atas tulisan Prasasti itu ada
lukisan laba – laba dan telapak kaki. Tulisannya sendiri berupa uisi/ sajak
empat baris bunyinya:
“ Ini bekas dua kaki, seperti kaki
dewa Wisnu. Ialah kaki yang mulia purnawarma, raja di negeri Taruma. Raja yang
gagah berani di dunia”
Dari Prasasti tersebut kita bisa
tahu bahwa di daerah tersebut berdiri kerajaan taruma. Rajanya Purnawarman,
menganut Hindu / pemuja Dewa Wisnu. Dia juga gagah berani
2. Prasati Jambu / Pasir Kolengkak
Prasasti ini di temukan di bukit
pasir Kolengkak. Daerah tersebut termasuk perkebunan jambu terletak 30 Km di
sebelah barat Bogor
Tulisan dalam Prasasti ini sebagai
berikut:
“ Sri Purnawarman adalah seorang
pemimpin yang tiada taranya. Baginda terkenal gagah berani, jujur dan setia
menjalankan tugas. Baginda memerintah di Tarumanegara. Baginda memakai Warman,
baju Zirah yang tak dapat di tembus senjata musuh. Ini adalah sepasang kaki.
baginda selalu berhasil menggempur kota – kota musuh. Baginda hormat kepada
para pangeran. Namun baginda sangat di takuti oleh musuh – musuh baginda”.
Dari Prasasti diatas kita dapat
keterangn bahwa Purnawarman suka memakai Warman (baju Zirah/Besi) yang tidak
dapat di tembus senjata. Dari itu juga kita tahu dia sering berperang dan
menggempur kota – kota musuhnya
3. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini di temukan di kampung
Muara Hilir Cibitung Bulang (Bogor) tak banyak yang di ungkapkan dalam Prasasti
ini hanya berupa sepasang telapak kaki (seperti kaki gajah). Tulisan yang ada
hanya menyebutkan bahwa itu telapak kaki gajah penguasa Taruma
4. Prasasti Pasir Awi
Prasasti ini di temukan di daerah
Pasir Awi, Bogor. Pada Prasasti ini juga ada gambar telapak kaki, Prasasti ini
di tulis dengan huruf ikal yang belum dapat diartikan
5. Prasasti Muara Cianten
Prasasti ini di temukan di muara
Cianten Bogor, seperti Prasasti lain, Prasasti ini juga terdapat telapak kaki.
Sayang tulisannya belum dapat di artikan sebab tulisannya dalam huruf ikal
sehingga tidak banyak yang di ketahui tentang isinya
6. Prasasti Tugu
Di temukan di daerah Cilincing DKI
Jakarta atau di tugu. Prasasti ini adalah Prasasti terpanjang dan terpenting
dari Tarumanegara. Sekarang Prasasti itu ada di museum Nasional Prasasti itu
banyak memuat keterangan kira – kira sebagai berikut:
“ Dulu kali Candrabagha di gali
Purnawarman, Maharaja yang mulia yang mempunyai lengan kencang dan kuat.
Setelah sampai ke istana, kali di alirkan ke laut. Istana kerajaan baginda
termashur. Kemudian baginda menitahkan lagi menggali sebuah kali. Kali ini
sangat indah dan jernih. Kali ini di sebut kali gomati. Kali ini mengalir
melalui kediaman nenekanda Purnawarman. Kali Gomati, (galian itu ) 6.122 tumbak
panjangnya pekerjaan ini di mulai pada hari baik, tanggal 8 paro petang bulan
phalguna dan di sudahi pada hari tanggal ke 13 paro terang bulan Caitra, jadi
hanya 21 saja untuk itu diadakan selamatan yang di laksanakan oleh para
Brahmana. Untuk selamatan itu Purnawarman menghadiahkan 1.000 ekor sapi”.
Dari keterangan tersebut dapat di
simpulkan Purnawarman pernah memerintah penggalian kali Candrabagha lalu kali
Gomati. Panjang galian itu 6.122 tumbak (12 Km) pekerjaan itu di mulai pada
hari baik tanggal 8 paro petang bulan Phalguna dan di sudahi pada hari tanggal
13 paro petang Bulan Carita, jadi hanya 21 saja selametan baginda di lakukan
brahmana di sertai 1.000 sapi yang di hadiahkan
Pembuatan galian tersebut yang
jelas untuk pengairan sawah dan pengantisipasi banjir. Dari sini kita lihat
Purnawarman raja yang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Penggalian ini juga
memeperhatikan kesejahteraan rakyat. Penggalian ini juga memperlihatkan bahwa
pengetahuan bertani Tarumanegara sudah cukup majuMenurut para ahli sejarah,
kemungkinan besar sungai yang di gali adalah terusan untuk membantu pengaliran
sungai Bekasi. Sebab di sebutkan sungai Candrabagha. Menurut Prof. Purbacaraka
Chandrabagha dapat di artikan menjadi bekasi = Bhagasasi = Baghacandra =
Chandabagha (Sasi = Candra = Bulan) Selaian itu Prasasti tugu ini. Mempunyai
unsur penanggalan tetapi tidak memakau angka tahun. Dalam Prasasti tugu
terdapat kata Phalaguna dan Carita. Yaitu bulan yang bertepatan dengan pebruari
– april dalam tarikh Masehi
7. Prasasti lebak / Cidanghiang
Prasasti ini di temukan di kampung
lebak, tepi sungai Cidanghiang (Munjul) isinya kira – kira“ in ilah tanda –
tanda keperwiraan yang ulia Purnawarman. Bginda seorang raja Agung dan gagah
berani. Baginda adalah raja dunia dan menjadi panji sekalian Raja”dari Prasasti
ini kita bisa tahu rupanya raja Purnawarman seorang raja yang perkasa yang
mempunyai wilayah kekuasaan yang luas. Dia banyak menaklukan raja – raja di
daerah sekitarnya
B. SUMBER LAIN
1. Berita Dari Cina
Fa Hien
Dia adalah musafir Cina (pendeta
Budha) yang terdampar di Yepoti (Yawadhipa/Jawa) tepatnya Tolomo (Taruma) pada tahun
414. dalam catatannya di sebutkan rakyat Tolomo sedikit sekali memeluk Budha
yang banyak di jumpainya adalah Brahmana
Fa Hien juga menyebutkan dalam
bukunya Fa Kuo Chien bahwa rakyat Tolomo bermata pencaharian bertani, berdagang
ndan pandai membuat minuman dari malai kelapa
Dari bukti – bukti yang ada para
ahli sejarh menduga Tolomo / taluma menurut Fa Hien adalah Tarumanegara
Dinasti Sui
Selain berita Fa Hien keberadaan
Taruma juga di perkuat dari berita Dinasti Sui, bahwa tahun 528 dan 535 datang
utusan dari negeri Tolomo yang terletak di sebelah selatan
Dinasti Tang Muda
Berita dinasti Tang Muda
menyebutkan tahun 666 dan tahun 669 M datang utusan dari Tolomo nama Tolomo di
duga lafal bahasa cina untuk Taruma.
1. Arca Rajarsi
Arca ini termasuk arca yang tua,
tapi sayang tidak di ketahui pasti tempat temuanya yang asli berdasarkan berita
yang sampai, diperkirakan berasal dari daerah Jakarta. Arca ini menggambarkan
Rajarsi sebagaimana di sebutkan dalam Prasasti tugu dan meperlihatkan sifat
Wisnu – Surya. Sedang Purnawarman sendiri penganut Mazhab itu
2. Arca Wisnu Cibuaya I
Meski berasal dari abad VII M tapi
dapat di anggap bisa melengkapi Prasasti Purnawarman. Ini membuktikan adanya
aliran seni Jawa Barat. Arca ini memperlihatkan persamaan dengan arca yang di
temukan di semenanjung Melayu, Siam dapatlah di duga arca ini mempunyai
persamaan dengan langgam seni Palawa di India atau barangkali dengan Caluknya
3. Arca Wisnu Cibuaya II
Arca ini juga di temukan di Cibuaya
tapi tidak dapat di ketahui pastinya. Di pastikan arca ini agak tua, sesuai
dengan pendapat bahwa Jawa Barat masih menjadi pusat seni dan agama. Dan sesuai
pula dengan berita Cina yang mengatakan bahwa pada abad VII m masih ada sebuah
kerajaan bernama Tolomo (Taruma)
C. BERDIRINYA TARUMANEGARA DAN
PEMERINTAHANNYA
KerajaanTarumanegara diperkirakan mulai berdiri sejak abad ke V hampir bersamaan dengan
Kutai (Kalimantan Timur) Kata Tarumanegara berasal dari kata Tarum yaitu
sejenis tumbuhan yang daunya di sebut Nila (sejenis zat pewarna Biru).
Tarumanegara terletak di Jawa barat. Di kerajaan ini pernah memerintah seorang
raja yaitu PURNAWARMAN. Besar kemungkinan raja asli orang Indonesia. Tetapi
memakai nama Sansekerta. Sama halnya Asmawarman / Mulawarman raja di Kalimantan
Timur Kerajaan Tarumanegara banyak meninggalkan Prasasti, sayangnya tidak satupun
yang memakai angka tahun Dan untuk memastikan kapan Tarumanegara berdiri terpaksa
para ahli berusaha mencari sumber lain. Dan usahanya tidak sia – sia.
Setelahnya ke cina untuk mempelajari hubungan cina dengan Indonesia di masa
lampau mereka menemukan naskah – naskah hubungan kerajaan Indonesia dengan
kerajaan Cina menyebutnya Tolomo Menurut catatan tersebut, kerajan Tolomo
mengirimkan utusan ke cina pada tahun 528 M, 538 M, 665 M, 666M. sehingga dapat
di simpulkan Tarumanegara berdiri sejak / sekitar abad ke V dan ke VI
D. KEADAAN MASYARAKAT
Mata Pencaharian (Ekonomi)
Mata pencaharian rakyat taruma di
perkirakan
1. Perburuan di simpulkan dari
adanya perdagangan cula badak dan gading gajah dengan cina
2. Pertambangan disimpulkan dari
banyaknya perdagangan emas dan perak
3. Perikanan di simpulkan dari
adanya perdagangan penyu, disamping menangkap penyu juga menangkap ikan
4. Pertanian disimpulkan dari
penggalian kali untuk mengairi sawah – sawah
5. perdagangan di simpulakan dari
adanya hubungan dagang dengan cina
6. Pelayaran disimpulakan dari
pengiriman utusan ke cina
7. Peternakan di simpulakan dari
hadiah 1.000 ekor sapi dari Purnawarman
Lapisan Masyarakat (Sosial)
Lapisan masyarakat Tarumanegara di
duga terdiri dari:
1. Keluarga raja dan kaum bangsawan
(pangeran) yang memerintah kerajaan
2. Kaum Brahmana yang memimpin
upacara agama dan mengembangkan agama Hindu
3. Rakyat yang terdiri dari
pemburu, pedagang, petani, pelayar, penambang, peternak
4. Budak - budak
Kepercayaan (Agama)
Agama yang dianut adalah:
1. Agama Hindu seperti yang di anut
Purnawarman
2. Agama Budha meskipun hanya
sedikit
3. penganut animisme dan dinamisme
Politik
letak / wilayah kekuasaan
Dari sumber – sumber di atas dapat
di simpulkan bahwa Tarumanegara terletak di jawa Barat. Pusatnya belum dapat di
pastikan, namun para ahli menduga kali Chandabagha adalah kali Bekasi, kira –
kira anatar sungai Citarum dan sungai Cisadane. Adapun wilayah kekuasaan
kerajaan Tarumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta, sampai perbatasan
Cirebon.
Baca juga ulasan artikel tentang Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan Indonesia Sejahtera.